Jumat, 30 Januari 2015

Unfriended (Cybernatural) : Hati - Hati dengan Siapa Kamu Chat

Jika Kamu berada Fantasia Film Festival tahun lalu, mungkin kamu sudah tahu film karya Levan Gabriadze yang berjudul Unfriended (Cybernatural). Film horor yang menggunakan webcam sebagai alat untuk balas dendam kekuatan supranatural di era digital. Film ” horor webcam ” bukanlah barang baru, di tahun 2014 sudah dirilis film dengan genre yang sama, yaitu ” Open Windows ” dan ” The Den ”. Tetapi Unfriended menawarkan pengambilan dan sudut gambar dengan film VHS. Unfriended mengambil ide cerita tentang balas dendam orang yang sudah meninggal dengan membuat kekacauan di media sosial, ketika enam orang remaja memulai panggilan konferensi Skype ” kematian ”. 

Rabu, 28 Januari 2015

Merry Riana : Cerdas dalam Mempromosikan Filmnya

“Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar” ini bercerita tentang seorang gadis yang bernama Merry Riana yang mendapati masa mudanya dengan kantong pas-pasan. Kisah perjuangan Merry Riana ini diangkat dari kisah nyata yang juga sebelumnya telah ditulis di sebuah buku yang berjudul sesuai film ini juga. Merry Riana diperankan oleh ( Chelsea Islan ) yang baru saja lulus dari SMA terpaksa mengungsi ke negara tetangga, Singapura karena kondisi Indonesia yang sedang tidak stabil pada tahun 1998. Walau sebenarnya ingin tetap bertahan, namun kedua orang tua Merry Riana tetap memintanya untuk segera berangkat. Dalam perjalanan ke bandara, bukanlah lancar dan aman karena dihadang kawanan penjarah dan mereka terpaksa harus melepaskan harta benda demi keselamatan mereka. Di bandara, orangtua Merry Riana diperankan oleh ( Ferry Salim dan Cyntia Lamusu ) menjual semua yang melekat di badan mereka yang hanya mampu mendapatkan satu tiket saja. Kedua orang tua Merry Riana berpikir tidak apa, asalkan putri mereka selamat.

Selasa, 27 Januari 2015

Garuda Superhero : Lokal Cita Rasa Asing

Indonesia adalah negara yang besar, tetapi kenapa yah sekarang kok gak ada Superhero dari Indonesia?. Apakah karena negara kita melupakan jasa – jasa para pahlawannya atau karena Indonesia, negara yang aman – aman aja. Jadi gak butuh Superhero. Tiga puluh tahun yang lalu, kita punya Superhero lokal, yaitu Gundala Putra Petir. Dono Manusia Enam Juta Dollar (1981) muncul dalam film komedi. Tahun 90’an muncul Saras 008 dan Panji Manusia Millenium dalam bentuk serial TV. Tahun 2013, muncul Bima X Satria Garuda dalam bentuk serial TV juga. Tahun ini (2015), muncul film Superhero Indonesia, yaitu Garuda Superhero. Yang bedanya lagi film ini menggunakan teknik Computer Generated Imagery (CGI). Untuk merealisasikan Garuda Superhero, X-Jo sang Sutradara yang merangkap sebagai penulis naskah di film Garuda Superhero ini mengaku, telah melakukan perjuangan yang sangat panjang selama 10 tahun.

Senin, 19 Januari 2015

Night at the Museum: Secret of the Tomb, Penghormatan untuk Robin Wiliams

Setelah sekian lama saya tidak me-review film. Akhirnya saya memulai lagi me-review, sebagai penghormatan ke Robin Wiliams saya akan me-review film “Night At The Museum-Secret of The Tomb” sebagai yang pertama. Nonton film “Night At The Museum-Secret of The Tomb” ada satu hal yang cukup “sentimentil” yaitu melihat penampilan komedian handal Hollywood Robin Williams yang tewas bunuh diri di rumahnya di California, 11 Agustus 2014. Sosok Robin yang dalam film ini memerankan patung lilin Presiden ke-26 Amerika Serikat, Theodore Roosevelt memang fenomenal dan menjadi sosok ikonik dari film yang pertama kali dirilis pada tahun 2006 tersebut. Menyaksikan penampilan pamungkas Robin Williams pada film ini kembali membangkitkan nostalgia pada kemampuan aktingnya yang cemerlang dan kocak. Pada serial ketiga ini, kisahnya kembali menitikberatkan pada sosok Larry Daley (Ben Stiller), seorang satpam di Museum of Natural History di kota New York, AS, yang sangat menikmati pekerjaannya terutama ketika ia mampu berinteraksi dengan patung lilin maupun sejumlah pajangan di dalam museum yang mendadak hidup di malam hari. Adegan dimulai dengan gambaran ekspedisi pencarian makam keluarga Ahkmenrah di Mesir pada tahun 1938. Cecil Fredericks (Percy Hynes-White), seorang anak yang ikut dalam ekspedisi tersebut secara tidak sengaja menemukan makam keramat itu dan salah satu isinya berisi tablet emas. Salah satu warga lokal yang ikut dalam ekspedisi itu melarang untuk membawa isi makam karena akan berakibat fatal dan ditafsirkan sebagai”akhir akan tiba”. Oleh pemimpin ekspedisi yang juga ayah Cecil diputuskan bahwa isi makam itu tetap diambil dan makam Ahkmenrah ditempatkan di Museum of Natural History New York, sedangkan makam kedua orang tuanya ditempatkan di British Museum of Natural History di London.